
Sipirok (Humas). Memperingati Hari Bumi sekaligus mendukung program nasional penanaman sejuta pohon matoa yang digagas Kementerian Agama dan Kementerian Kehutanan, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tapanuli Selatan melaksanakan kegiatan penanaman pohon matoa di lingkungan madrasah pada Selasa (23/4/2025). Sebanyak 10 bibit pohon matoa ditanam sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, siswa yang hadir. Penanaman pohon dilaksanakan secara simbolis oleh WKM Akademik, Suparno, S.Pd.,M.Sc.
Dalam sambutannya, Suparno menekankan pentingnya aksi nyata dalam menjaga bumi. “Hari Bumi bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk meningkatkan kesadaran kita akan tanggung jawab terhadap lingkungan. Penanaman pohon matoa ini adalah langkah kecil yang kami harap dapat memberi dampak besar bagi ekosistem,” ujarnya.
Pohon matoa (Pometia pinnata) dipilih karena memiliki daya adaptasi tinggi dan manfaat ganda—baik dari segi ekologi maupun ekonomi. Selain menyerap karbon, pohon ini menghasilkan buah yang bernilai jual, sehingga dapat menjadi sumber penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat.
Sebagai penutup, madrasah berkomitmen untuk merawat pohon-pohon tersebut hingga tumbuh subur. “Kami akan libatkan siswa dalam pemantauan rutin sebagai bagian dari pembelajaran lingkungan hidup,” tambah Suparno. Dengan partisipasi ini, MAN Tapsel turut mendukung target pemerintah dalam meningkatkan ruang terbuka hijau dan mengurangi dampak perubahan iklim, sekaligus menguatkan pendidikan karakter peduli lingkungan bagi generasi muda. (ali)