
Tapanuli Selatan, (Humas) — Rabu, 8 Oktober 2025, suasana pagi di MAN Tapanuli Selatan tampak ramai oleh kehadiran para siswa dan tamu undangan. Hari itu, madrasah menggelar kegiatan Sosialisasi Penguatan Kerukunan Umat Beragama terhadap Pelajar, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tapanuli Selatan) bekerja sama dengan Kesbangpol dan Polres Tapanuli Selatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan semangat toleransi, memperkuat nilai-nilai kebangsaan, serta menumbuhkan kesadaran pentingnya hidup rukun di tengah keberagaman. Hal ini dianggap penting untuk membekali para pelajar agar menjadi generasi muda yang berkarakter, berakhlak, serta mampu menjaga keharmonisan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Acara dibuka secara resmi oleh Ilhamuddin Nasution, S.Sos., perwakilan dari Kesbangpol Kabupaten Tapanuli Selatan, yang juga sekaligus memberikan sambutan pembuka. Dalam arahannya, beliau menegaskan pentingnya menjaga stabilitas sosial di tengah maraknya penyebaran informasi palsu. “Anak-anak muda harus bijak. Jangan mudah terprovokasi dan jangan gampang percaya pada berita-berita yang bersifat hoaks. Jadilah pelajar yang cerdas dan mampu menilai informasi dengan akal sehat,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Panitia, H. Hamdan Siregar, S.Ag., M.H., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak MAN Tapanuli Selatan yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. “Kami sangat berterima kasih kepada pihak madrasah. Awalnya peserta yang kami minta hanya 50 orang, namun antusiasme yang luar biasa membuat peserta yang hadir mencapai 65 orang. Ini menunjukkan semangat pelajar kita untuk memahami pentingnya kerukunan,” ujarnya.
Beliau juga menegaskan bahwa masyarakat di Tapanuli Selatan sejatinya sudah hidup rukun, namun tetap perlu ditumbuhkan kesadaran untuk saling menghargai. “Kita sudah rukun, tapi kita harus terus menumbuhkan sikap saling menghargai antarumat beragama agar kedamaian ini bisa terus terjaga,” tambahnya.
Salah satu narasumber utama, Roni Perlindungan Sitompul, Kanit Intel Polsek Sipirok, juga memberikan materi yang menggugah kesadaran para peserta. Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan tidak mudah terpecah belah karena perbedaan keyakinan. “Kita semua umat beragama harus bisa menahan diri. Jangan mudah terpecah belah. Memang kita meyakini agama kita yang benar, tapi kita juga harus belajar menghargai agama lain. Itulah wujud kedewasaan dan kedamaian dalam beragama,” tegasnya.
Narasumber berikutnya, Drs. H. Maralaud Siregar, Sekretaris FKUB Kabupaten Tapanuli Selatan, menyampaikan materi yang senada. Ia menekankan bahwa menjaga kerukunan umat beragama berarti juga menjaga ideologi bangsa Indonesia. “Menjaga kerukunan berarti menjaga Pancasila, menjaga Bhinneka Tunggal Ika, dan menjaga persatuan Indonesia. Tanpa kerukunan, bangsa ini akan mudah goyah,” ujarnya dengan tegas.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Suparno, S.Pd., M.Sc., yang mewakili Kepala MAN Tapanuli Selatan, Juhan Siregar, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, Suparno menyampaikan permohonan maaf dari Kepala Madrasah yang tidak dapat hadir karena sedang menjalankan tugas luar daerah yang sangat penting. “Beliau menitipkan salam dan doa agar kegiatan ini berjalan lancar, serta berharap semoga nilai-nilai toleransi dan kerukunan semakin tumbuh di hati peserta didik,” ucapnya.
Suasana kegiatan berlangsung penuh antusiasme. Para siswa aktif mendengarkan, mencatat, dan berdialog dengan para narasumber. Mereka diajak untuk memahami makna kerukunan bukan hanya sebagai konsep, tetapi juga sebagai praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari — di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan pesan bersama dari seluruh narasumber untuk terus menanamkan nilai-nilai perdamaian dan saling menghormati. “Kerukunan bukan sekadar kata, tetapi tindakan. Dimulai dari diri kita sendiri, dari lingkungan sekolah, dan dari sikap saling menghargai setiap perbedaan,” demikian disampaikan oleh FKUB di akhir kegiatan.
Melalui Sosialisasi Penguatan Kerukunan Umat Beragama ini, MAN Tapanuli Selatan meneguhkan perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya berfokus pada ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa yang toleran, moderat, dan cinta damai — sesuai dengan semangat Islam rahmatan lil ‘alamin dan nilai-nilai luhur kebangsaan Indonesia. (hen)

