
Tapanuli Selatan, (Humas) 22 Juli 2025 – Dalam rangka membangun budaya tertib berlalu lintas sejak dini, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tapanuli Selatan melaksanakan kegiatan sosialisasi Operasi Patuh 2025 di MAN Tapanuli Selatan. Kegiatan yang berlangsung di aula utama madrasah ini dihadiri langsung oleh AIPDA Safruddin Harahap beserta jajaran personel Satlantas. Mereka disambut hangat oleh Wakil Kepala Madrasah bidang Kesiswaan, Ibu Lismaida, S.Pd.I, yang mewakili Kepala Madrasah.
Kegiatan ini dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dengan pembukaan dan sambutan dari pihak madrasah. Dalam sambutannya, Ibu Lismaida mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan dari Polres Tapanuli Selatan. Ia juga menyampaikan pesan dan salam hangat dari Kepala Madrasah, Juhan Siregar, S.Pd., M.Pd., yang sedang menjalankan tugas di lokasi madrasah lainnya, mengingat MAN Tapanuli Selatan memiliki empat lokasi pembelajaran yang berbeda.

Tidak hanya itu, AIPDA Safruddin juga menyoroti maraknya penggunaan knalpot blong (bising), pelanggaran melawan arus, serta pengendara yang tidak membawa surat kendaraan seperti STNK. Ia menjelaskan bahwa beberapa pelanggaran masih bisa diberikan toleransi dalam batas tertentu, seperti belum memiliki SIM karena usia siswa yang masih di bawah umur, namun tetap menunjukkan sikap tertib saat berkendara. Namun untuk pelanggaran helm dan knalpot blong, ia menegaskan tidak ada ruang untuk kompromi.
“Kondisi madrasah yang cukup dekat dengan kantor Polres membuat kami sangat mudah memantau. Jadi jangan heran kalau kami akan langsung menindak tegas bila ada pelanggaran dari siswa-siswi MAN Tapanuli Selatan,” tambahnya.
Menariknya, setelah penyampaian materi yang cukup serius di awal, suasana berubah lebih cair ketika AIPDA Safruddin mulai menyampaikan contoh-contoh kasus nyata di lapangan dengan bahasa sederhana dan gaya bercerita yang akrab dengan kehidupan remaja. Para siswa tampak lebih santai dan aktif merespon, bahkan beberapa tertawa saat beliau menirukan gaya anak-anak sekolah yang sering cari-cari alasan ketika ditilang.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang penyuluhan, tapi juga menjadi ruang interaktif antara pihak kepolisian dengan siswa. Beberapa siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung mengenai aturan lalu lintas, seperti prosedur pembuatan SIM, jenis-jenis pelanggaran lalu lintas, hingga risiko hukum jika terjadi kecelakaan akibat kelalaian pengendara.
Di akhir acara, pihak madrasah menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkala, tidak hanya sebagai bentuk pembinaan, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap keselamatan generasi muda. Ibu Lismaida menambahkan, “Kami siap membantu dan mendukung penuh tindakan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas, termasuk jika dilakukan oleh siswa kami sendiri. Kami ingin siswa MAN Tapanuli Selatan menjadi pelopor keselamatan, bukan pelanggar lalu lintas.”
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan cendera mata dari pihak madrasah kepada Satlantas Polres Tapanuli Selatan sebagai bentuk apresiasi atas kunjungan dan edukasi yang diberikan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi MAN Tapanuli Selatan semakin sadar dan disiplin dalam berlalu lintas, serta memahami bahwa keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama.(hen)



